Cikal bakal Green Computing dimulai pada tahun 1992. Saat itu US Environmental Protection Agency merelease program Energy Star, yaitu program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Istilah Green Computing muncul dengan booming-nya Energy Star ini, khususnya merujuk ke bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan produk computing. Landasan pergerakannya adalah kebutuhan akan economic viability (keberlangsungan hidup), social responsibility (tanggung jawab sosial) dan environmental impact (pengaruh lingkungan).
Tips Green Computing !
Saya menyajikan beberapa tips Green Computing dari aspek technical sampai strategis. Ternyata tidak sulit kok nge-Green itu
1. Green Computing on PC
- Laptop hanya memerlukan 10% energi yang digunakan Desktop. Flat screen hanya menggunakan 30% energi yang digunakan oleh Monitor CRT
- Coba upgrade RAM, sebelum memutuskan ganti komputer. Komputer lambat bisa karena kotornya registry atau ada background services yang berjalan padahal sebenarnya tidak kita perlukan. Cek dan matikan services yang sedang berjalan padahal tidak perlu itu. Misalnya untuk Windows jalankan Start > Run > type “msconfig”
- Menggunakan PC dan printer dengan merk dan jenis sama memudahkan kanibalisme dan proses recycle
- Matikan komputer ketika tidak digunakan (malam hari). Mematikan komputer akan mengurangi umur komputer adalah mitos yang salah
- Screen saver is not energy saver. Pilih matikan monitor daripada menggunakan screen saver
- Pilih virtualisasi daripada pembelian hardware baru (hemat 70% energi)
- Pilih peripheral berlogo energy star
- Catat bahwa mode power menentukan prosentase hemat energi (Sleep mode – hemat 70% energi, Standby mode – hemat 90% energi, Hibernate mode – hemat 98% energi)
- Jangan cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan
- Gunakan power saving setting
- Kurangi penggunaan backlight
- Atur layar dan harddisk sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan
- Matikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan
- Lepas kartu MMC, SD, USB Flash apabila tidak digunakan
- Kecilkan volume suara dan kontras layar
- Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena boros energi
- Upgrade RAM sebelum ganti laptop
- Jangan cepat membuang Laptop, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan
Usahakan menggunakan paperless method untuk berbagai urusan kita karena itu mengurangi sampah carbon footprint. Apabila memungkinkan kembangkan dan terapkan Document Management System, Electronic Invoicing dan Electronic Business Process pada institusi kita.
4. Green Computing on Paperless Education
- Hindari kertas, gunakan file elektronik or blog untuk pengumpulan laporan dan tugas
- Lupakan cara konvensional, gunakan eLearning System untuk penyebaran modul ajar, forum diskusi dan assesment
- Gunakan Chatting dan Social Networking untuk mendukung pembelajaran. Ingat bahwa chatting untuk pacaran or godain orang, are not Green Computing!
5. Green Computing on Paperless Branding and Marketing
- Lupakan kartu nama, CV, koran dan majalah untuk personal branding
- Lakukan blogging untuk personal branding, marketing, bisnis bahkan influencing people
- Manfaatkan google sebagai kurir dan salesman kita dalam marketing dan branding
Dan akhirnya saya ucapkan selamat, karena ternyata orang lugupun bisa memahami dengan baik Green Computing beserta implementasinya dari berbagai sudut pandang
Artikel ini gw "kutip" dari blognya Om Romi Staria Wahono. !! itu lo, foundernya Komunitas Ilmu Komputer :)
0 komentar:
Posting Komentar
Makasih atas kunjungannya, jangan lupa komentar ya... :D